ada beberapa bagian dari buku ustadz Felix siauw yang saya suka,bagian tentang bagaimana menyikapi alasan-alasan kaum muda yang lagi labil-labilnya(termasuk saya :D),lagi alay-alaynya,dan lagi bebek-bebeknya.......oh ya jadi lupakan ngeceritain buku apa yang aku baca,secara buku ustadz felixkan udah banyak banget kan?????buku yang aku baca itu berjudul "yuk berhijab"!!!!pokoknya kalian harus baca.FIX.keren maximaaaaaaaaaallllllllllllll....alay banget ya aku? hahahaa.maklum masih muda :D
oh ya sampai lupa ke pokok bahasannya :D jadi salah fokus gini..wkwk...emang sih gak seluruh dari bab buku yuk berhijab yang aku tulis,aku cuma ambil satu bab yang menurutku menarik yaitu mengenai "BERHIJABLAH DAN TAATLAH" Kalau mau tau pasti isi buku yuk berhujab...makanya beli aja bukunya! ada kok di gramedia.......kalau mau tau bab mengenai ini halaman berapa,aku kasih tau yah.tapi jarang-jarang aku baik kayak gini.seriusan deh,hahaha jayus ya?akunya? maaafkanlah! aku tak pandai ngelawak.haha....halamannya di buku yuk berhujab yaitu hal.132-135.......happy reading guys
"percuma berhijab kalau masih pacaran!
"hijab sih,tapi btingkah lakunya kayak setan."
"untuk apa hijab kalau ngomongnya masih kasar dan sembarangan?!"
KALIMAT-KALIMAT sinis semisal ini biasanya di pamungkas drngan kalimat."makanya,yang penting hati yang dihijab!bukan kepaladan badan,doang!"
Tidak jarang kita menemukan komentar miring mengenai muslimah yang berhijab. Biasanya format komentar ini sudah ada template-nya. Yaityu,menyandingkan hijab dengan kemaksiata-kemaksiatan yang masih dilakukan
pertama-tama ,perlu kita sampaikan bahwa hijab bukanlah pernyataan "aku sudah baik"atau "aku tiada dosa". hijab sederhana hanya pernyataan"aku ingin taat"
Muslimah yang mengenakan hijab bukanlah malaikat,dan memang tidak harus menunggu bagaikan malaikatyang tak diberikan kesempatan Allah untuk bermaksiat.Malah,bila berhijab harus menunggu laksana malaikat,tentu tiada satuoun Muslimah yang layak mengenakannya.
Justru sebaliknya hijab adalah sebuah usaha muslimah untuk menjauhi maksiat. HIjab memberikan sebuah pengingat bagi diri untuk senantiasa menjauhi dosa. Bahkan berhijab itu sendiri sudah menghindarkan diri Muslimah dari dosa berkelanjutan,dosa mengumbar aurat.
Lagi pula..siapa sih,yang nggak bermaksiat?semua manusia pasti bermaksiat.Nah,hijab justru mengurangi kemungkinan-kemungkinan untuk bermaksiat.bila sempurnanya akhlak dijadikan sebagai syarat,mungkin yang pantas mengenakan hijab hanya malaikat.
kedua,seharusnya jangan menyalahkan hijab atas kemaksiatan yang masih melekat".karena tiada korelasinyasama sekali,
"untuk apa hijab tapi masih pacaran?"
>so what?harusnya berpikir bagaimana caranya hijabnya diteruskan dan pacarannya dihentikan,betul atau betul?
"berhujab tapi omongannya masih kasar!
>lalu,is not a solution..isn't it?
hijab adalah satu kewajiban,sementara menjauhi maksiat adalah kewajiban yang lainnya. Tidak perlu dihubung-hubungkan satu dengan yang lainnya.
Bila jadi sebuah intropeksi pribadi atau nasihat dari satu teman ke teman lainnya,okelah. Tapi dkalu dijadikan sebagai alasan untuik menunda berhiajb atau mengolok-olok yang sudah berhijab ?sangat tidak bijak
Ketiga,mari berlogika. hijab tapi masih pacaran,berarti dosanya satu,yaitu dosa pacaran. buka aurat tapi pacaran,berarti dosanya dua.pilih mana?yang dosanya satu tau dosanya dua?
(bagus pilihlah yang berhiajb dan tidak pacaran(y))
Semangat seseorang untuk taat dan terikat pada hukum Allah sungguh harus didukung dan dihargai.bila masih ada yang tersilap tau kurang,tugas kitalah untuk menasehati.bikan malah dibuat patah arang dengan dicela dan dimaki.
menjadi baik itu ada prosesnya,ada pembelajarannya.tidak semua muslimah itu melakukan yang salah karena memang bermasalah. Kebanyakan yang salah karena belum diberi tahu mana yang benar. Inilah porsi terbanyak dari muslimah.walaupun tentu belajar itu ada masanya. tidak selamanya salah bisa dilegimitasi dengan alasan belajar.
selalu belajar untuk menympurnakan hijab.kaji lagi dan lagi dalil-dalil syar'i berkaitan dengannya.Insya Allah,Allah memudahkan setiap hamba yang mendekat kepada-Nya.
"Hijab hati Dulu?"
Don't judge the book by its cover.Sebuah pepatah yang benar,tapi banyak digunakan untuk menyesatkan muslimah masa kini.
Harusnya pepatah ini berguna bagi kita agar kita tidak menilai seseorang dari luarnya,bukan berarti yang terlihat diluar itu tidak penting.Nah,ditangan kaum yang tidak bertanggung jawab,pepatah ini digunakan untuk membenarkan hijab tidak perlu.
"percuma dihijab kepala dan badan kalau perbuatan masih maksiat,makanya saya hijab hatinya dulu aja deh""
ALASAN,ALASAN,dan ALASAN padahal Allah dan RAsul-Nya tidak pernah memerintahkan untuk menghijab hati.Lagi pula bagaimana caranya menghijab hati?
MENGHIJAB HATI ITU ABSTRAK.tidak ada indikasinya sam sekali,malah terkesan horor.masa hati mau dikeluarin dan dikasih hijab?perlu melubatkan dokter bedah,dong?
kalaupun alasannya memperbaiki hati dulu baru berhijabperlu kita sampaikan bahwa berhijab itu adalah slah stu perbaikan hati,sehingga seharusnya tiada alasan untuk menunda berhijab.
bila habis akal,biasanya kata"mendingan"yang jadi andalan.
"mending mana,hijab tapi gak sholat atau shalat tapi belum hijab?"
"mendingan hijab tapi maksiat atau nggak hijab tapi nggak maksiat?"
Dan lusinan alasan"mendingan"lainnya,semuanya untuk membenarkan penundaan berhijab.Padahal kita tahu bahwa alasan apapun tidak akan menghilangkan kewajibannya untuk berhijab.
mending mana,hijab tapi nggak shalat atau hijad tapi shalat?
mending mana,hijab tapi maksiat atau hijab tapi taat?
Now it really sounds right?
itulah tadi kutipan dari buku ustadz Felix Yanuar Siauw semoga bermanfaat..................................

3 komentar:
mbak ijin minta foto yang di atas buat foto di gmail aku,
terima kasih mbak
Silahkan mbak saya juga ambil di internet :)
Posting Komentar