saya begitu sangat mencintai Bara,ya maklum,dia lelaki yang sudah kuidamkan sejak dulu yang akhirnya kini menjadi pacarku,,,,,aku begitu sangat gembira bisa memilikinya. hingga akhirnya kebahagiaanku terusik karena teman satu kost-anku yang begitu sering menasehatiku tentang hukum pacaran namanya AIsyah. ya maklum,dia anak rohis yang sangat aktif disekolahku.Aisyah sering menasehati teman-teman disekolah tentang hukum islam hingga satu sekolahan menjulukinya"ustadzah".ya,rupanya julukan itu tidak mengubah sedikitpun sikapnya kepada aku dan teman-temanku. Aisyah tetap saja menjadi sosok yang menakutkan bagi teman-temanku terutama yang tahu kalau dia sedang berbuat dosa,,,,,,,,,(enak ya kalo udah tau)
ya kembali kemasalahku,aisyah menasehatiku secara bertubi-tubi hingga aku begitu benci padanya. aku sering berkata kasar padanya tapi entah mengapa dia seperti punya hati batu yang tak punya rasa. Aisyah sering mengajakku untuk ikut kajian bersamanya diekskul rohis,tapi aku selalu tak menghiraukannya. tapi dia tak gencar walaupun sikapku yang begitu kasar padanya. hingga akupun kasihan melihatnya akhirnya akupun menjawab aku mau ikut rohis tapi hanya satu kali. aisyahpun sangat senang mendengarnya. tapi bara tidak merestui aku dia begitu marah waktu dia tau aku ikut rohis,akupun heran mengapa dia begitu marah?padahalkan itu cuma satu kali doang. akupun tak menghiraukannya dan tetap ikut rohis bersama aisyah.
awal kajian itu dimulai,aku begitu sangattttttttt ngantuk,aisyah sering menegurku tapi aku cuek saja . karena memang pada awalnya aku tak mau ikut kajian ini. akupun tak fokus dengan penjelasannya..........hingga akhirnya aku tertegun pada satu penjelasan aisyah tentang pacaran,,,,,,,,semua dibahas begitu rinci dari apa penyebab dan apa akibat pacaran,mungkin sudah 1000 pertanyaan yang kulontarkan karena ketidak percayaanku pada penjelasan aisyah. tapi 1000 pertanyaan mampu semua dijawab oleh aisyah yang semua itu memuaskan bagi akalku,hingga tak sadar hari sudah sore dan kajianpun harus diakhiri.aku masih punya 1000 pertanyaan lagi untuk aisyah tapi aisyah bilang aku akan menjelaskannya padamu tapi tidak sekarang ,kau harus ikut dulu kajian lagi besok. setelah kajian itu lambat laun akhirnya aku sering ikut kajian rohis hingga aku lupa sudah berapa kali aku ikut kajian rohis ini. akupun mulai nyaman dekat dengan aisyah dan sering curhat padanya masalahaku dengan bara,,,,dia seperti ibuku yang sering mengayomiku ketika aku jatuh,,,,,,,,,hari berganti hari barapun mulai risih dengan kesibukanku di rohis apalagi dia tahu aku sedang dekat dengan aisyah si "ustadzah" sepertinya dia mulai takut aku akan memutuskan hubunganku dengannya. dannnnnn,,,,,bingggo tebakannya benar aku secara tiba-tiba memutuskannya,dan memintanya menjauhiku. tentu saja bara tidak terima dan marah besar padaku . akupun berusaha menjelaskan padanya alasanku memutuskannya tapi sepertinya dia sama sekali tidak mengindahkan kata-kataku,,,,,,,,hari berganti hari bara selalu mengejarku dan memintaku kembali padanya tapi aku tetap pada pendirianku,,,,hingga akhirnya bara merasa bosan dan akhirnya dia menyerah juga. aku begitu lega setidaknya tidak akan ada lagi yang membuntutiku ketika aku berjalan.
hari berganti hari hidupkupun berubah 180 derajat aku jauh lebih bijak dan selalu menasehati temanku yahhhh,,,,,,,,,,,,seperti aisyah dulu lah,,,,,,,,tapi aku sangat bahagia dengan hidupku yang sekarang tanpa pacar,tapi sangat bahagia.aku memakai jilbab dan kerudung yang membuatku merasa lebih nyaman ketika berjalan,daripada dulu yang menggunakan baju serba ketat. ternyata lelaki yang aku idam-idamkan "bara"dari dulu,tak mampu membuatku bahagia tapi teman yang selalu kuanggap musuh mampu memberi perubahan besar dalam hidupku
TAMAT

0 komentar:
Posting Komentar